Rabu, 19 Januari 2011

LAHAR DINGIN "ITU"...

Di penghujung tahun 2010 hingga saat ini telah memasuki tahun 2011 bencana alam seakan-akan telah menjadi keseharian kita, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Salah satu yang hingga saat ini masih menjadi perhatian hangat adalah bencana alam gunung merapi. Gunung merapi yang menjadi salah satu dari seratus gunung vulkanik aktif di Indonesia ini baru beberapa waktu yang lalu menampakkan kedahsyatannya melalui letusan. Banyak dampak yang dirasakan oleh seluruh warga sekitar gunung merapi, mulai dari kehilangan orang yang dicintainya, kehilangan tempat tinggalnya, kehilangan harta bendanya dan bahkan ada yang terganggu keadaan jiwanya dikarenakan tidak siap menerima bencana ini dan dan tidak kuat menahan beban berat yang mereka pikul.

Beberapa selang waktu berjalan, belum cukup lama pula. Bencana pun datang kembali, bencana baru namun masih berasal dari sumber yang sama Lahar Dingin. Lahar dingin adalah bencana alam berupa banjir yang membawa material-material vulkanik dari gunung dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga material vulkanik yang amat besar sekalipun dapat dengan mudah terbawa. Hal ini lah yang sedang melanda di daerah sekitar gunung merapi, banjir ini terbawa melalui aliran sungai yang memang berhulu langsung dari gunung merapi. Salah satu yang saya sorot adalah daerah Jumoyo, khususnya Jumoyo Lor. Daerah yang jalannya merupakan jalan utama penghubung antara Magelang – Yogyakarta ini pada hari Senin (tanggal) mengalami luapan dari Kali Putih yang menyebabkan jalan penghubung itu tergenang oleh lumpur dan material vulkanik. Selama 2 hari jalan utama itu dialihkan ke daerah Srumbung, Kulon Progo sehingga jarak tempuh yang biasanya 45 menit menjadi lebih lama lagi.





ini adalah beberapa foto yang aku ambil pada hari Rabu(tanggalnya aku lupa) setelah jalan penghubung Magelang-Yogyakarta ini telah dibersihkan dan dapat dilalui kendaraan. Untuk dapat melihat kawasan itu, bagi pengunjung oleh warga sekitar ditarik biaya Rp 5.000,00 serta disediakan lahan parkir yang cukup luas dan banyak.

Setelah beberapa waktu aktivitas warga Jumoyo sudah mulai aktiv kembali, meskipun ada beberapa warga Jumoyo yang mengungsi karena rumahnya telah hanyut atau tidak dapat dihuni lagi. Keadaan yang cukup normal ini ternyata tidak berlangsung lama, bencana lahar dingin ini menerjang kembali. Bahkan keadaan semakin parah, karena jalan raya utama terbelah dan menjadi aliran sungai baru. Akibatnya lalu lintas menjadi lumpuh dan rumah-rumah warga pun tenggelam oleh lumpur dan materi vulkanik yang dibawa banjir lahar dingin.


























Dapat dilihat dari beberapa foto yang aku ambil saat itu di atas, begitu parah kerusakan yang diakibatnya. Ada juga tampak bus yang ikut menjadi saksi bisu dalam kejadian tersebut, namun untungnya tidak ada korban jiwa yang jatuh. Warga Jumoyo saat kejadian itu disebutkan sangat panik, hingga saat ini mereka mengungsi di masjid Al Falah yang berjarak cukup jauh dari kawasan bencana dan ada pula yang tinggal di huntara yang disediakan oleh pemerintah dan dilokasikan di lapangan Jumoyo. Jalan penghubung Magelang – Yogyakarta yang terbelah itu telah ditutup atau ditambal dengan pasir yang dibawa banjir lahar dingin tersebut, sehingga kelumpuhan jalan ini tidak memakan waktu yang begitu lama. Namun, lagi-lagi bencana lahar dingin (17/1/2011) menerjang kembali, hingga akhirnya jalan ini di tutup dan dialihkan kembali. Begitu pula terjadi di berbagai daerah selain Jumoyo yang aliran sungainya berasal dari gunung merapi pasti akan selalu menjumpai bencana ini, di kabarkan bahwa material vulkanik yang dibawa banjir lahar dingin ini masih 80 % belum turun. Dapat dibayangkan bukan, 20 % yang telah terjadi dampaknya sudah seperti ini, apalagi dengan ancaman yang 80 % itu entah secara langsung atau bertahap akan turun. Siapa bilang status gunung merapi yang turun menjadi siaga berarti bencana sudah berakhir ? buktinya dengan adanya bencana banjir lahar dingin ini, bahkan saat ini cuaca ekstrem terjadi di berbagai belahan bumi di dunia ini, seakan-akan bencana telah menjadi tontonan harian. Tentu saja salah satu penyebabnya adanya global warming yang saat ini sedang ngetrend, yang dapat kita lakukan saat ini adalah hanya terus berdoa kepada Allah SWT, kerja sama antara pemerintah dan warga karena kehendak Tuhan bagaimanapun kita telah mencegahnya apabila harus terjadi, pasti akan terjadi.

( by : ibhylicious, 19 Januari 2011 )
sebenarnya sudah cukup lama aku ingin mengentri artikel ini, tapi tetep "males" selalu menguasaiku ^^v