Sabtu, 11 Desember 2010

My beloved Magelang...



Beberapa waktu yang lalu bencana merapi telah menjadi perbincangan yang hebat di tengah kehidupan kita...bencana yang telah menorehkan luka yang dalam bagi mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai..kehilangan rumah berteduh mereka yang nyaman,kehilangan mata pencaharian yang menopang hidup mereka selama ini..
Berbagai posko pengungsian berjamuran didirikan untuk menampung atau tepatnya memberikan para korban itu tempat singgah sementara dari amukan bencana gunung merapi itu. Berbagai bantuan datang dari berbagai status orang yang datang dan dengan berbagai macam tujuan pula.Ketakutan yang selalu membayangi mereka, berbagai isu yang mengkhawatirkan mereka,dan kebingungan yang mereka alami akan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya setelah semua ini berakhir..bahkan puncaknya tidak sedikit para korban itu mengalami gangguan jiwa karena beban berat yang mereka pikul.Setelah nafas tersengal gunung merapi itu kini cukup reda menjadi nafas normal, mereka berduyung duyung kembali ke tempat tinggal mereka. Mendapati keadaan tempat tinggal mereka yang entah hancur karena terkena awan panas,entah hewan ternak mereka yang telah tiada semua itu memperdalam lagi luka mereka yang telah menganga sebelumnya. Tapi sebagian dari mereka ada yang dengan mantap mengusap air mata mereka dan membalut luka itu,bersemangat juang kembali untuk menata kembali kehidupan mereka seperti sedia kala atau mungkin lebih baik. Tapi tidak dapat di pungkiri lagi,sebagian lagi dari mereka ada yang terus berkubang di lubang pesakitan mereka dan tidak mau maju melangkah ke depan..semua itu adalah gambaran para korban bencana merapi itu yang masih hangat di benak dan pikiran kita...
Hingga saat ini pun setelah bencana itu mereda..bencana lain namun dari sumber yang sama,yaitu banjir lahar dingin melanda Magelang..terbesit luka lagi,terdapat korban dari banjir lahar dingin itu..seorang wanita muda yang seharusnya jalan hidupnya masih panjang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar